- PENGERTIAN PERILAKU HUSNUZAN
Husnuzan artinya berbaik sangka,lawan katanya adalah suuzan yang artinya berburuk sangka. Suuzan termasuk akhlak tercela, karena mendatangkan kerugian. Sungguh tepat jika Allah SWT dan rasulnya melarang berperilaku berburuk sangka
B.CONTOH-CONTOH PERILAKU HUSNUZAN
1.Husnuzan terhadap Allah SWT
Husnuzan terhadap allah SWT artinya berbaik sangka pada Allah SWT, Tuhan yang maha esa, pencipta alam semesta dan segala isinya.
Diantara sikap perilaku terpuji, yang akan dilakukan oleh orang yang berbaik sangka kepada Allah ialah syukur dan sabar.
- Syukur
Menurut pengertian bahasa,kata syukur berasal dari bahasa arab,yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur adalah berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-NYA,melalui ucapan, sikap dan perbuatan.
Jika umat manusia menghitung-hitung karunia Allah,tentu tidak akan mampu menghitungnya.
- Sabar
Apabila manuitu berada dalam situasi senang, hendaknya ia bersyukur, dan apabila sedang dalam keadaan susah, maka hendaknya ia bersabar.
Seseorang dianggap suuzan terhadap Allah, misalnya tatkala ia mengalami kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga Allah lah penyebab kegagalannya. Padahal Allah itu Maha Mendengar, Maha Dermawan & Maha Adil.
- Husnuzan terhadap Diri Sendiri
- Percaya Diri
Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan. Sebaliknya, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin bencana
- Gigih
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata gigih berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati, tabah, dan rajin. Sikap dan perilaku gigih termasuk akhlakul karimah, yang hendaknya diterapkan antara lain dalam hal berikut :
- Menuntut Ilmu
- Bekerja mencari rezeki yang halal
- Berinisiatif
- Husnuzan terhadap sesama manusia
- Kehidupan Berkeluarga
Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang memperoleh rida dan rahmat Allah SWT, bahagia serta sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.
- Kehidupan Bertetangga
Kehidupan bertetangga dianggap saling berprasangka baik dan tidak saling mencurigai jika antara lain bersikap dan berperilaku :
- saling menghormati
- berbuat baik kepada tetangga
- Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
Tujuannya adalah terwujudnya kehidupan yang aman, tentram, adil, makmur, dibawah ampunan dari ridha Allah SWT
Sikap dan perilaku terpuji yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara itu antara lain :
- Genearasi tua menyayangi genersi muda, sedangkan generasi muda menghormati generasi tua.
- Semua anggota masyarakat atau sesama warga negara hendaknya saling menolong dalam kebaikan serta ketakwaan dan jangan saling menolong dosa serta pelanggaran
- MEMBIASAKAN DIRI BERPERILAKU HUSNUZAN
Seorang muslim/muslimah yang berperilaku husnuzan Allah SWT, tentu akan senantiasa bertakwa kepada-nya dimanapun dan kapanpun ia berada. Serta meraka yang husnuzan terhadap diri, tentu akan membisakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat bagi dirinya.